Manusia Dan Harapan
MANUSIA DAN HARAPAN
Nama: Rama Jorizacky M
Kelas: 1IA10
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar
Dosen: Rafiqa Maulidia
UNIVERSITAS GUNADARMA
MANUSIA DAN HARAPAN
PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli
sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang
mempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak,
atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu
harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq
mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha,
tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq
memperoleh nilai A, lulus pun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan,
baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu
berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi, Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Dari kedua
contoh itu terlihat, apa yang diharapkan Budi
dan Hadir ialah
teljadinya buah keinginan. karena
itu mereka bekerja keras.
Budi belajar tanpa
mengenal waktu dan Hadir bekerja tanpa mengenallelah. Semuanya itu dengan suatu keyakinan demi terwujudnya apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan
itu harus disertai dengan usaha
yang sesuai dengan apa
yang diharapkan BHa dibandingkan dengan
cita-cita , maka harapan mengandung pengertian
tidak terlalu muluk: sedangkan
eita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.
APA
SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI
HARAPAN ?
Menurut kodratnya
manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tidak ada
satu manusiapun yang
luput dari pergaulan
hidup. Ditengah-tengah manusia
lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani
maupun mental! spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia
lain. yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah keadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Misalnya menangis,
bergembira, berpikir, berjalan,
berkata, mempunyai keturunan dan scbagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan,
misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya. Seperti halnya
orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga
mengharapkan agar penonton tertawa
terbahak-bahak. Apabila penonton
tidak tertawa, harapan
kedua belah pihak
gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga
terdapat pada binatang
dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang
dan tumbuhan perlu makan,
berkembang biak dan mati. Yang mirip
dengan kodrat manusia ialah kodrat
binatang. walau bagaimanapun juga
besar sekali perbedaannya. Perbedaan
antara kedua mahluk itu,
ialah bahwa manusia
memiliki budi dan
kehendak, Budi ialah
akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan, sebab bila orang akan
memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan
budinya manusia dapat mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk,
mana yang benar dan mana yang salah,
dan dengan kehendaknya
manusia dapat memilih.
Dalam diri
manusia masing-masing sudah terjelma
sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
berrnasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat
ini, maka manusia mempunyai
harapan.
Dorongan kebutuhan
hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan
hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya
dapat dibedakan menjadi kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah
misalnya : makan, minum.
pakaian, rumah. (sandang,
pangan. dan papan). ketenangan,
hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi
semua kebutuhan itu manusia
bekerja sama dengan
manusia lain. Hal ini disebabkan. kemampuan
manusia sangat terbatas, baik
kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham
Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia
atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup
(survival)
b) keamanan
( safety)
c) hak
dan kewajiban mencintai
dan dicintai (beloving
and love)
d) diakui
lingkungan (status)
e) perwujudan
cita-cita (self actualization)
Kelangsungan hidup
(survival)
Untuk melangsungkan hidupnya
manusia membutuhkan sandang,
pangan dan papan(tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan
hidup ini terlihat sejak
bayi lahir.
Setiap bayi
begitu lahir di
bumi menangis; ia
telah mengharapkan diberi
makan/ minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus berkembang sesuai
dengan perkembangan hidup manusia
Sandang, semula
hanya berupa perlindungan/keamanan,
untuk melindungi dirinya
dari cuaca. Tetapi dalam
perkembangan hidupnya, sandang
tidak hanya sebagai
perlindungan kemanan, tetapi lebih
cendenmg kepada kebutuhan
lain.
Papan yang
dimaksud adalah tempat
tinggal atau rumah.
Rumah kebutuhan primer manusia, karena
rumah itu sebagai tempat berlindung, dari panas,
gelap, dan sebagainya.
Untuk mencukupi
kebutuhan pangan, sandang,
dan papan itu, maka
manusia sejak kecil telah
mulai belajar. Dengan
pengetahuan yang tinggi
harapan memperolleh pangan, sandang, dan papan
yang layak akan terpenuhi. Atau tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa
yang diinginkan : pangan,
sandang dan papan yang
layak terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.Sejak seorang anak lahir ia telah
membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan
suara tangis, itu pertanda minta
perlindungan. Setelah agak besar,
setiap anak menangis dia akan diam
setelah dipeluk oleh ibunya.
Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi.
Rasa aman tidak harus
diwujudkan dengan perlindungan
yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama
sering merupakan cara memperoleh
kemanan moril bagi
pemiliknya. Walaupun secara fisik
keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan
berarti sudah memberikan
keamanan yang diharapkan.
Hak
dan kewajiban mencintai dan
dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan
kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan
kewajiban.Karenaitu tidakjarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau
ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih keeil saja, semua diatur!” ltu suatu
pertanda bahwa anak itu telah tambah
kesadaran akan hak dan kewajibannya.
Bila seorang telah menginjak
dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan
untuk dicintai dan mencintai.Pada saat seperti ini remaja banyak mengkhayal. Ia
telah sadar akankeberadaannya.Pada usia itu, biasanya terjadi konflik batin
pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang
sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
Status
Setiap manusia membutuhkanstatus.
Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang
berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan”, Dari bagian lirik
itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di
bwni ini tentu akan bertanya tentang
statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam
masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status
orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain melekat pada status
orang.itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik
dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap
memberikan cap yang negatif. Bahkan ada orang yang berpendapat jangan memberi
makan/pertolongan kepada anak jadah (haram). Alangkah kejamnya manusia itu
dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak
milik nama baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan
sebagainya
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui
keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan bakat
atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
KEPERCA YAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya.
Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang
sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia
berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita
harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai
itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
Dengan contoh berbagai kalimat yang
sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita,
bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan
yang dimiliki seseorang. bukan
karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan
diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain
itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan
lagi masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau
tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai
pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan
artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada
manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya .
Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir
bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut
keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang
wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya
ialah keyakinan masing-masing.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting
bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi
hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan
manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia
sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak , berucap maupun bertindak dapat
mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa yang mengatakan,
“sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah
kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam agama
Budha ada ajaran yang
dinamakan “jalan utama
delapan ruang”. Yang isinya, agar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang benar,
mata percaharian yang benar,
permatian yang benar, dan
konsentrasi yang benar.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran
itu juga kita temui dalam agama-agama lain.
Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran
atau benar merupakan kunci
kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya
manusia selalu berusaha mencari
mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun Suriasumantri
dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah pengantar Populer
ada tiga teori kebenaran sebagai
berikut :
1) Teori
koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan dianggap
benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
Contoh : setiap
manusia akan mati. Paul
Manusia. Paul akan mati
2) Teori
korespondensi
Suatu teori
yang menjalankan bahwa
suatu pemyataan benar bila
materi pengetahuan yang
dikandung pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
Contoh : Jakarta
itu ibukota republik Indonesia
3) Teori
pragrnatis
Kebenaran suatu pemyataan diukur dengan
kriteria apakah pemyataan
tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis.
Dalam berbagai
jenis kebenaran tersebut yang
selalu diusahakan dan
dijaga ialah kebenaran dalam
bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab ketidakbenaran
dalam hal-hal itu
akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama
baiknya, sehingga orang tidak
mempercayainya lagi.
BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan
atas :
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap
pribadi manusia. Percaya pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri
sendiri, menganggap dirinya tidak salah,
dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau
dipercayakan kepadanya.
Kepercayaan kepada
orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat
berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan
kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang
sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi
orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu
harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat
janji kepada orang lain.
Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis
menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu
berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau
setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah
ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu
raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh
Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis
mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat.
Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas
adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang.
mempunyai arti hanya dalam masyarakat,
negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak
pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang
mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau
pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena
Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna itu wajarlah kalau manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara/pemerintah.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha
kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya,
tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran. Kepercayaanitu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong
umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab
tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu
jika manusia berusaha agar mendapat
pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah
yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang
maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya
tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia
untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya. Usaha itu bergantung
kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a)
meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan
ibadah
b)
meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat
c)
meningkatkan kecintaan kita
kepada sesama manusia
dengan jalan suka
menolong. dermawan, dan sebagainya
d)
mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) menekan
perasaan negatif seperti
iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar